spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tutup Festival Gemeoh 2025, Wabup Kutai Barat: Ini Pesta Rakyat Milik Kita Semua

SENDAWAR – Wakil Bupati Kutai Barat, Nanang Adriani, secara resmi menutup Festival Melayu Gemeoh 2025 yang merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Kecamatan Melak ke-224. Acara puncak berlangsung meriah di Simpang Tiga Tambak Malang, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak, pada Senin (17/11/2025) pukul 09.00 Wita.

Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua TP-PKK Kutai Barat Dewi Hairiah Nanang, anggota DPRD H. Ellyson, unsur Forkopimda, mantan Camat dan Sekcam Melak, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta ribuan warga dari berbagai kampung dan kelurahan.

Dalam sambutannya, Wabup Nanang menyampaikan bahwa festival Gemeoh bukan hanya perayaan hari jadi Kecamatan Melak, melainkan juga wadah persatuan masyarakat melalui kegiatan budaya, olahraga, dan hiburan rakyat.

“Festival ini memberikan manfaat besar dalam mempererat tali silaturahmi seluruh suku, budaya, dan komunitas di Kecamatan Melak. Ini adalah pesta rakyat, milik kita bersama,” ujar Wabup membacakan sambutan tertulis Bupati Kutai Barat.

Ia juga menegaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut sejalan dengan tema “Mempererat Tali Silaturahmi dan Meningkatkan Ekonomi Etam.” Melalui festival ini, pemerintah berharap UMKM, kuliner lokal, dan seni budaya terus tumbuh sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

Baca Juga:   Dinas Ketahanan Pangan Kutai Barat Gelar B2SA Goes to School di SMP Negeri 1 Barong Tongkok

Acara penutupan turut dirangkaikan dengan dua tradisi khas masyarakat setempat, yakni Makan Bekerobok dan Becolet Pupur Basah. Ribuan warga terlihat antusias mengikuti prosesi tersebut hingga simpang tiga Tambak Malang memutih oleh pupur yang digunakan peserta.

Festival Gemeoh 2025 sebelumnya berlangsung pada 11–17 November 2025, dimulai dari pembukaan di panggung utama Karang Temu halaman Kantor Kecamatan Melak.

Selama pelaksanaannya, sejumlah lomba dan kegiatan digelar, mulai dari tari jepen, Run 5K, begasing, menyumpit, bulutangkis, kirab budaya, jalan santai, senam sehat, hingga berbagai atraksi seni lainnya.

Wabup Nanang menambahkan, pemerintah memiliki harapan besar agar Melak berkembang menjadi wilayah yang lebih maju, bersih, rapi, serta mampu menjadi pusat budaya dan destinasi wisata daerah.

Festival Gemeoh juga memiliki landasan anggaran yang jelas melalui dukungan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Barat sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap pengembangan seni, budaya, dan pariwisata.

Meski acara utama telah ditutup, rangkaian kegiatan masih berlanjut. Pada 23–24 November 2025 mendatang, panitia akan menggelar lomba ketinting/ces dan mengundang seluruh masyarakat Kutai Barat untuk kembali hadir.

Baca Juga:   Dandim Kubar Resmikan Fasilitas Sumur Air Bersih di Jengan Danum

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R

BERITA POPULER