spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Siaga Karhutla, BPBD Deteksi 18 Titik Panas di Paser

PASER – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser memberi perhatian atas potensi dampak El Nino atau fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air yang menjadi lebih hangat dari biasanya yang terjadi akhir-akhir ini.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Paser, Ruslan memperingatkan bahwa kondisi iklim akhir-akhir ini cukup berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal ini dikarenakan perbandingan wilayah hutan yang lebih luas dari pada permukiman.

Sehingga potensi bencana ini perlu diseriusi mengingat jika terjadi peristiwa, akan cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, dalam kurun Juli hingga Agustus 2023, BPBD Kabupaten Paser mendeteksi 18 titik api (hotspot) di wilayah Kabupaten Paser.

“Biasanya jumlah normal titik api berkisar dua, paling banyak tiga titik,” kata Ruslan, Rabu (16/8/2023).

Titik api paling banyak terdeteksi di area ladang masyarakat. Sebarannya, menurut Ruslan, hampir merata di seluruh kecamatan. Antara lain, Tanjung Harapan, Muara Samu, Batu Sopang dan ada juga di seputaran Tanah Grogot yakni Desa Jone.

Baca Juga:   Pemda Paser Anggarkan Rp600 Juta untuk Pengamanan Pilkades

“Desa Batu Kajang di Kecamatan Batu Sopang merupakan wilayah yang selalu memunculkan titik api dikarenakan daerah tambang batubara,” sambungnya.

Sebagai langkah awal antisipasi, BPBD telah menggelar rapat dan konsolidasi bersama pihak lainnya. Seperti Komunitas Peduli Api (KPA) dan sejumlah intansi linta sektor. Hal ini intens dilaksanakan sejak Februari 2023 lalu.

Secara teknis, BPBD akan lebih dulu melakukan pemantauan lapangan secara langsung usai mendeteksi titik api dari satelit untuk memastikan benar-benar terjadi kebakaran atau sebatas pantulan benda-benda yang mengakibatkan munculnya hotspot.

Mengenai unit pemadam, Ruslan menegaskan personelnya telah bersiaga di seluruh wilayah Kabupaten Paser. “Nantinya jika ada kebakaran di kecamatan akan melibatkan Satpol PP Kecamatan, Koramil, Polsek, MPA dan KPA berdasarkan zonasi wilayah,” ujarnya.

Ruslan mengakui, pihaknya sampai sekarang melakukan pendataan atas sumber air atau embung di suatu wilayah. Dalam hal ini berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Kehutanan serta Dinas Perkebunan dan Peternakan.

“Apabila ada kejadian, data tersebut akan disampaikan oleh dinas teknis yang telah melakukan mitigasi bencana,” sebut dia.

Baca Juga:   Rigging Gerbang Start Belum Dipindah, Polisi Masih Usut Tragedi Road Race

BPBD mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Dalam waktu dekat, BPBD akan kembali menggelar rapat dengan instansi terkait sekaligus melakukan sosialisasi ke seluruh desa dan perusahaan untuk melakukan pencegahan karhutla. (bs)

BERITA POPULER