KUTAI BARAT – Sehari menjelang pergantian tahun baru, sebuah warung kecil penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran jenis Pertalite di Jalan Jalur Dua Mentiwan, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak, Kutai Barat, dibobol maling pada Senin malam (30/12/2024).
Laey (40), pemilik warung, menceritakan bahwa usaha kecil tersebut merupakan satu-satunya sumber penghasilan bagi keluarganya. Selain menjual bensin eceran, warung berukuran 5×4 meter itu juga menyediakan kopi, makanan ringan, dan mi instan.
“Dari usaha ini, kami berharap bisa mendapatkan keuntungan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, kami mengalami kerugian besar setelah barang dagangan dan uang hasil penjualan dicuri,” ungkap Laey saat ditemui di warungnya, Minggu (5/1/2025).
Laey menjelaskan bahwa biasanya ia tidur di warung untuk menjaga barang dagangan. Namun, pada malam kejadian, ia dan keluarganya tidur di rumah, sementara pintu depan warung digembok dan pintu belakang dikunci.
“Keesokan paginya, Selasa (31/12/2024), ketika kami membuka pintu warung, jerigen bensin sudah tidak ada, pintu belakang terbuka, dan kuncinya rusak,” jelasnya.
Barang yang hilang antara lain bensin Pertalite sebanyak 100 liter (dua jerigen isi 35 liter, satu jerigen isi 20 liter, dan satu jerigen isi 10 liter), satu dus Pop Mie, satu kotak korek api, serta uang hasil penjualan sebesar Rp70 ribu.
Laey menduga pencuri masuk melalui pintu belakang dengan mendobrak kunci engsel yang digunakan. “Pintu belakang hanya menggunakan kunci engsel biasa, sehingga mudah dibobol. Dinding warung juga terbuat dari seng dan bahan yang tidak kokoh,” tambahnya.
Saat ditanya apakah telah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, Laey menjawab, “Kami tidak melaporkan karena merasa mungkin ini bukan rezeki kami.”
Namun, kasus ini bukan satu-satunya yang terjadi. Berdasarkan laporan warga, pada Desember 2024, sejumlah warung di Kutai Barat mengalami kejadian serupa, seperti kehilangan bensin, tabung gas elpiji 3 kg, hingga sepeda motor. Warga menduga adanya jaringan penadah yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Warga berharap pos-pos kamling di setiap RT kembali diaktifkan untuk meningkatkan keamanan lingkungan,” ujar salah satu warga.
Pewarta: Ichal
Editor: Agus S