ADA yang berbeda dari turnamen Beleng Beleng Golf Open 2025 kali ini. Bukan hanya karena jumlah peserta yang membludak, hadiah yang melimpah, atau antusiasme komunitas golf di Kaltim, tetapi karena keterlibatan para fotografer yang memberi warna baru dalam penyelenggaraan turnamen golf.
Sebanyak 13 fotografer dari Samarinda dan Balikpapan ikut ambil bagian. Mereka tidak sekadar menjadi dokumentator, tapi juga peserta lomba foto yang hasilnya akan dinilai sekaligus bisa dijual melalui aplikasi Fotoyu, platform yang selama ini lebih dikenal untuk ajang fun run. Kali ini, mereka turun langsung ke lapangan, mengikuti jalannya pertandingan dari tee off hingga green.
Saya yang turut berada di lapangan melihat langsung bagaimana para fotografer ini bekerja. Sejak pagi, mereka sudah mempersiapkan peralatan, mencari sudut terbaik, berpindah posisi di bawah terik matahari, bahkan berlari kecil mengejar momen saat golfer melakukan pukulan.
Beberapa di antaranya menumpang buggy car untuk berpindah dari satu tee box ke tee box lainnya, dari satu green ke green berikutnya. Mereka fokus, cepat, dan sigap menangkap momentum yang kadang hanya terjadi dalam hitungan detik. Gerak tubuh, tatapan serius, hingga momen santai para fotografer menjadi bagian dari cerita visual yang mereka rekam selama dua hari ini.

Namun di tengah semangat kebersamaan itu, kabar duka datang dan seketika mengubah suasana. Dua fotografer suami-istri asal Balikpapan, Lintang dan Bumianto, harus kembali lebih awal karena ayah salah satu dari mereka meninggal dunia. Pesan yang mereka kirim kepada panitia dan rekan-rekan fotografer singkat, namun sangat menyentuh.
“Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat malam teman-teman fotografer dan panitia. Saya atas nama Lintang & Bumianto mohon maaf tidak bisa melanjutkan acara besok dan harus kembali ke Balikpapan malam ini juga karena bapak mertua (ayahanda Bumianto) meninggal dunia. Terima kasih untuk teman-teman fotografer, panitia, dan Media Kaltim. Semoga kita bisa berjumpa kembali di lain kesempatan.”
Pesan itu membuat suasana grup seketika hening. Ucapan bela sungkawa dan doa langsung mengalir. Semua memahami, di balik kesibukan dan semangat lomba, ada hal yang jauh lebih penting dari pekerjaan: keluarga.
Sementara itu, para fotografer yang tetap bertugas turut membagikan pengalaman mereka. Salah satunya Angga Perdana, yang mengaku baru pertama kali mendapat kesempatan memotret turnamen golf. “Pengalaman yang luar biasa, bisa bertemu orang baru dan menambah koleksi foto,” ungkapnya.
Senada dengan itu, David Timotius (David Emery) juga membagikan kesannya. “Mengikuti acara Beleng-Beleng Golf Open Anniversary ke-2 sebagai fotografer selama dua hari (1–2 November) menjadi pengalaman pertama saya memotret turnamen golf, dan saya belajar banyak tentang bagaimana mengatur angle kamera sekaligus tetap menghormati jalannya pertandingan agar tidak mengganggu peserta,” tuturnya.
“Semoga acara seperti ini terus diadakan setiap tahun, karena selain menjadi ajang olahraga, juga membuka peluang bagi para fotografer pemula seperti saya untuk belajar langsung di lapangan dan mengembangkan kemampuan dokumentasi profesional,” tambahnya.
Perdana Bagus, fotografer lainnya, juga membagikan kesan serupa. “Acaranya seru banget, ramai, dan tertata rapi. Cuaca memang tidak menentu, kemarin panas terik, hari ini hujan deras, tapi semua peserta tetap semangat. Sebagai fotografer, saya senang banget bisa abadikan momen sportivitas para peserta. Salut buat panitia yang sudah menyiapkan acara sebaik ini. Semoga tahun depan makin besar dan meriah!” katanya.
Ungkapan-ungkapan seperti itu menggambarkan semangat kolaboratif yang kuat di antara mereka. Bahwa di balik setiap bidikan kamera, tersimpan cerita tentang semangat, kerja keras, dan kebersamaan.
Dari pengalaman ini, saya melihat bahwa dunia fotografi dan olahraga memiliki kesamaan: kedisiplinan, kecepatan mengambil keputusan, dan kemampuan membaca situasi. Para fotografer itu membuktikan bahwa mereka bukan hanya penonton, tapi juga bagian dari dinamika turnamen.
Beleng Beleng Golf Open 2025 menjadi wadah kolaborasi antara para golfer dan kreator visual. Tempat di mana sportivitas bertemu kreativitas, dan setiap momen di lapangan punya cerita untuk dibagikan. (*)
Oleh: Agus Susanto, S.Hut., S.H., M.H.










