KUTAI BARAT – Kegiatan rembuk utama Pekan Daerah (PEDA) ke-XI Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Timur resmi ditutup oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat, Rakhmat, pada Jumat (20/6/2025) pukul 17.40 Wita di ruang rapat Kantor Bappedalitbangda Kutai Barat.
Penutupan tersebut turut dihadiri perwakilan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Rakhmat yang mewakili Bupati Kutai Barat Frederick Edwin, menyampaikan bahwa rembuk utama KTNA 2025 telah menghasilkan berbagai rekomendasi, pemikiran strategis, dan gagasan inovatif demi kemajuan sektor pertanian dan perikanan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Ini adalah bukti nyata komitmen dan dedikasi kita bersama untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan,” ujarnya.
“Tentu saja kita sependapat bahwa pelaksanaan Rembuk Utama KTNA bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, nelayan, dan seluruh pemangku kepentingan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rakhmat menyoroti bahwa seluruh sesi diskusi dan pemaparan selama kegiatan ini telah membahas secara mendalam berbagai tantangan di sektor pertanian dan perikanan. Ia mengakui bahwa persoalan-persoalan tersebut tidak mudah diatasi, namun sangat mungkin diselesaikan melalui kerja sama dan semangat yang berkelanjutan.
“Saya yakin, dengan semangat kebersamaan dan kegigihan, kita mampu menghadapi setiap tantangan tersebut. Keberadaan KTNA sebagai mitra strategis pemerintah menjadi sangat vital,” pungkasnya.
Rembuk utama ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan PEDA XI KTNA Provinsi Kalimantan Timur yang dipusatkan di Kutai Barat. Acara puncaknya dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud pada Sabtu, 21 Juni 2025, di Taman Budaya Sendawar (TBS).
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R
