spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Petinggi Kampung Damai Seberang Bantah Isu Mangkraknya Proyek Air Bersih

KUTAI BARAT – Petinggi Kampung Damai Seberang, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Andreas, membantah isu terkait mangkraknya proyek pengadaan air bersih senilai Rp 740 juta yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2019.

Andreas menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut berjalan sesuai perencanaan dan anggaran yang digunakan hanya sebesar Rp 263 juta, bukan Rp 740 juta seperti yang diisukan.

“Proyek ini tidak mangkrak, dan anggaran yang digunakan hanya Rp 263 juta dari Dana Desa tahun 2019, bukan Rp 740 juta,” kata Andreas, Sabtu (25/1/2025).

Andreas menjelaskan, proyek pengadaan air bersih tersebut dikerjakan secara swadaya oleh masyarakat tanpa melibatkan pihak ketiga. Semua proses berdasarkan hasil musyawarah kampung yang melibatkan warga setempat.

Ia juga mempertanyakan klaim anggaran Rp 740 juta yang dinilai tidak masuk akal. “Bagaimana mungkin pemasangan pipa dan tandon menghabiskan Rp 740 juta, sementara total Dana Desa yang kami terima pada 2019 hanya sekitar Rp 900 juta,” ujar Andreas.

Baca Juga:   Hari Terakhir Tes Kesehatan, Tiga Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kubar Berjuang di RSUD AWS Samarinda

Andreas menambahkan, anggaran Rp 263 juta digunakan untuk pembelian pipa, tandon, serta upah kerja dalam sistem padat karya.

Meski membantah tudingan mangkrak, Andreas mengakui adanya kesalahan dalam perencanaan awal. Kurangnya alat pengukur elevasi menyebabkan pemasangan pipa tidak efektif karena posisi sumber air lebih rendah dibandingkan kampung, sehingga air tidak dapat mengalir ke permukiman.

“Kami awalnya tidak memiliki alat untuk mengukur elevasi. Setelah pemasangan selesai, baru diketahui air tidak bisa mengalir karena terhalang bukit yang lebih tinggi,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Inspektorat Kabupaten Kutai Barat telah mengaudit proyek tersebut dan tidak menemukan penyimpangan. Saat ini, pemerintah kampung tengah menggandeng pihak ketiga untuk mengatasi kendala teknis pengaliran air.

“Kami sudah menerima masukan dari Inspektorat dan berusaha mencari solusi agar air dapat mengalir ke Kampung Damai Seberang,” ujarnya.

Andreas juga menjelaskan bahwa pemerintah kampung terus berupaya menyediakan air bersih bagi warga, baik melalui anggaran pemerintah maupun dukungan pihak swasta.

“Air yang tersedia saat ini hanya untuk mandi dan mencuci. Untuk kebutuhan minum, warga kami rata-rata menggunakan air isi ulang. Tapi kami tetap berkomitmen memberikan akses air bersih yang layak bagi masyarakat,” pungkasnya.

Baca Juga:   Kematian Amelinda Dianggap Tak Wajar, Polres Kubar Periksa 8 Saksi

Pewarta: Ichal
Editor: Agus Susanto

BERITA POPULER