KUTAI BARAT – Memasuki hari keempat pelaksanaan Pekan Daerah (Peda) ke-XI Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), panitia bidang II menggelar kegiatan “Temu Sukses Petani, Nelayan, dan Penyuluh” dengan menghadirkan narasumber utama, petani milenial asal Balikpapan, Adri Ponco Wibowo, Selasa (24/6/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Lamin Tonyoi, Taman Budaya Sendawar (TBS), Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat ini diikuti sekitar 80 peserta dari berbagai kabupaten/kota se-Kaltim. Mereka terdiri atas petani milenial, penyuluh pertanian, perwakilan Dinas Pertanian, serta pengurus KTNA Provinsi. Acara berlangsung dari pukul 08.00 – 17.30 Wita.
Dalam paparannya, Adri Ponco membagikan pengalaman suksesnya dalam membangun bisnis pertanian berbasis teknologi digital dan inovasi berkelanjutan. Salah satu teknologi andalan yang diangkat adalah sistem irigasi tetes (drip irrigation), yang menurutnya telah terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi lahan secara signifikan.
“Irigasi tetes memungkinkan air disalurkan langsung ke akar tanaman secara efisien. Ini menghemat air, mengurangi pertumbuhan gulma, serta menghemat tenaga kerja—sangat cocok untuk tanah-tanah kering,” jelas Adri.

Ia menambahkan, sistem ini juga dapat dikombinasikan dengan teknik fertigasi, yaitu pemberian pupuk bersamaan dengan air irigasi. Hal ini mendukung penyerapan nutrisi yang lebih optimal oleh tanaman serta mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual.
Keunggulan lain dari sistem irigasi tetes adalah kemampuannya menjaga kebersihan daun karena air tidak disemprotkan ke bagian atas tanaman. Kondisi ini membantu menekan risiko penyakit tanaman yang disebabkan oleh kelembaban berlebih.
Selain sisi teknis, Adri juga menekankan pentingnya jejaring dan kolaborasi dalam agribisnis modern. Ia mengungkapkan bahwa saat ini memiliki kontrak pasokan tetap dengan sejumlah toko buah dan sayur, dengan volume pengiriman mencapai 15–17 ton per minggu. Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia menjalin kerja sama dengan petani lokal, termasuk yang ada di Kutai Barat.
“Kita tidak bisa jalan sendiri. Kolaborasi, membangun kepercayaan dengan mitra, dan menjaga kualitas produk adalah kunci sukses pertanian masa kini,” tegasnya.
Di akhir sesi, Adri memberikan pesan inspiratif kepada generasi muda agar tidak malu menekuni bidang pertanian.
“Jangan malu jadi petani. Di tangan yang tepat, pertanian bisa jadi jalan menuju kemandirian dan kesuksesan. Yang penting mau belajar, terbuka terhadap inovasi, dan siap berkolaborasi,” pungkasnya.
Peda XI KTNA Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi para pelaku pertanian se-Kaltim untuk saling berbagi pengetahuan, memperkuat jejaring, dan mendorong modernisasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R