PASER – Perusahaan Umum Daerah Prima Jaya Taka (Perumda PJT) membuka sektor usaha baru yakni penjualan dan distribusi bahan pangan pokok. Usaha itu dilakukan melalui kerja sama dengan PT Sinar Pangan Borneo, di Pendopo Bupati Paser, pada Sabtu (24/12/2022).
Kerja sama antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Paser dengan mitra bisnis PT Food Station Tjipinang Jaya yang merupakan salah satu BUMD Provinsi DKI Jakarta ini, nantinya berupa pengelolaan beras dari petani lokal untuk dijual kembali.
Direktur Perumda PJT M Fitriansyah Mubarak menjelaskan, kerja sama ini sebagai langkah awal dalam pengembangan produksi beras dan perdagangan komoditi pangan.
“Kita akan mengembangkan kawasan pertanian dengan pola kemitraan di Paser dalam jangka panjang terhadap petani,” ucap Fitriansyah saat dihubungi, Senin (26/12/2022).
Kerja sama ini, lanjutnya, untuk menjamin serapan gabah petani dengan nilai pasar kekinian, tanpa harus takut harga akan anjlok. Disamping itu, Perumda PJT juga mendorong produksi padi dan kualitas gabah kering petani turut mendapat pendampingan.
Pendampingan itu berupa pola pemupukan dan pola tanam yang baik, dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terkait bersama Pupuk Kaltim.
Sehingga, selain hasil olahan petani dapat dirasakan dengan baik, petani juga mendapat edukasi pertanian.
“Keuntungan ini harus mengangkat kesejahteraan petani dan produktivitas. Maka penghasilan petani dipastikan akan meningkat dan jaminan serapan,” katanya.
Kerja sama terjalin bermula dari adanya kesepahaman antar-perusahaan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Nantinya, Perumda PJT bertugas dalam mensuplai bahan baku dari kelompok tani, sementara PT Sinar Pangan Borneo berperan dalam pengemasan menjadi produk beras.
Selanjutnya, dari produk beras itu diserahkan Kembali kepada Perumda PJT untuk didistribusikan. Target sasaran awalnya bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Paser, selanjutnya mencakup wilayah yang tidak memiliki sumber pangan.
Penandatangan kerja sama disaksikan Bupati Paser Fahmi Fadli.
Fahmi menyatakan telah menyiapkan langkah dan kebijakan untuk menjaga inflasi dan ketersediaan pangan di Paser. Salah satunya operasi pasar murah untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan.
“Kami yakin, melalui perjanjian kerja sama kita ini akan membawa dampak yang positif terhadap suksesnya kegiatan pembangunan terutama dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian,” ucapnya.
Diketahui, kualitas gabah petani di Kabupaten Paser belum mencapai kelas premium, tapi masih medium. Jika akan ditingkatkan ke kelas premium membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga harga tidak dapat bersaing.
Sebelumnya, Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menuturkan, Food Station masuk ke bisnis ini dimulai sejak 2017. Tujuan awalnya untuk ketahanan pangan di DKI Jakarta.
Dimulai dari membuat tata niaga beras, yakni dari membeli gabah menjadi beras. Selanjutnya membangun kemitraan dengan petani sekira 500 hektare lahan padi, dan kini telah mencapai 8.000 hektare.
“Sejak 2022 melibatkan budi daya sendiri, mulai dari bibit hingga saprodi,” ucapnya. (bs)