spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

MAHAKAM ULU – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P2KB) Mahakam Ulu bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kalimantan Timur menggelar bakti sosial (baksos) serentak di seluruh wilayah Kaltim, termasuk di Kabupaten Mahakam Ulu. Kegiatan dipusatkan di Aula Paroki Santo Petrus, Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, Sabtu (9/8/2025). Baksos ini bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi serta anak melalui safari dokter spesialis anak dan penyuluhan kesehatan. Rangkaian kegiatan meliputi konseling laktasi, penyuluhan pentingnya imunisasi, edukasi pencegahan stunting, serta skrining pertumbuhan dan perkembangan anak. Kepala Dinkes P2KB Mahakam Ulu, dr. Petronela Tugan, mengapresiasi IDAI Kaltim yang memilih Mahakam Ulu sebagai salah satu lokasi kegiatan. “Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang imunisasi, ASI eksklusif, serta pencegahan stunting,” ujarnya. Ia menjelaskan, stunting adalah kondisi anak tumbuh lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi anak seusianya. Pencegahan dimulai sejak ibu hamil, termasuk imunisasi untuk mencegah penyakit berbahaya seperti tetanus pada bayi baru lahir. BACA JUGA : Satgas TMMD ke-123 Bantu Anak Terluka Akibat Paku di Kampung Laham Petronela juga menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif hingga usia dua tahun. Menurutnya, ASI lebih sesuai bagi bayi karena protein di dalamnya mudah dicerna tubuh manusia, berbeda dengan susu formula yang berasal dari sapi. Selain itu, ia mendorong pemenuhan gizi anak melalui protein yang mudah didapat, seperti telur ayam, ikan, dan daging. “Protein sangat penting untuk pertumbuhan otak. Lebih baik badan kecil tapi otak besar, daripada badan besar tapi otak kecil,” katanya. Untuk pencegahan stunting, Dinkes P2KB menggalakkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang bersifat gotong royong tanpa menggunakan anggaran negara. Ke depan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Mahakam Ulu akan diajak menjadi orang tua asuh sekaligus donatur bagi anak-anak berisiko stunting. “Harapan saya, angka stunting di Mahakam Ulu bisa segera turun, para ibu lebih memperhatikan kondisi balitanya, dan semoga kita semua selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya. Pewarta: Ichal Editor: Nicha R

KUTAI BARAT – Program Solusi Tuntas Jalan Berlubang (Situla-Bang) yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kutai Barat mendapat respons positif dari warga. Program ini dinilai membantu mengurangi risiko kecelakaan akibat jalan rusak.

Mikael Santoso, warga Kutai Barat, mengatakan perbaikan jalan sebaiknya tidak hanya terfokus di ibu kota kabupaten, tetapi juga menjangkau kampung-kampung yang masih memiliki kondisi jalan rusak dan belum tersentuh perbaikan.

Ia juga meminta pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memperhatikan perbaikan jalan nasional dan provinsi yang kondisinya rusak parah di Kutai Barat, seperti ruas jalan dari Simpang Raya, Kelurahan Barong Tongkok, hingga Mentiwan, Kecamatan Melak.

“Kalau memungkinkan, status jalan nasional dan provinsi di Kutai Barat dialihkan menjadi jalan kabupaten agar proses penanganan dan perbaikan bisa lebih cepat,” ujarnya.

Mikael menambahkan, ia berharap pembangunan di Kutai Barat terus berkembang di masa pemerintahan saat ini. “Semoga Kutai Barat ke depan semakin maju dan sukses,” pungkasnya.

Pewarta: Ichal
Editor: Agus S

Baca Juga:   Kasat Lantas Kubar: 155 Pelanggaran Tercatat, Dua Korban Jiwa dalam Operasi Patuh Mahakam 2025

BERITA POPULER