KUTAI BARAT – Bupati Kutai Barat Frederick Edwin, didampingi Wakil Bupati Nanang Andriani, meninjau langsung lokasi tanah longsor di RT 01 Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak, pada Sabtu (2/8/2025) pukul 15.00 Wita. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak serta untuk memastikan percepatan penanganan bencana.
Peristiwa longsor terjadi pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 Wita. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun tiga rumah warga dan satu musala (langgar) dilaporkan ambruk. Semua bangunan terdampak diketahui berbahan dasar kayu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutai Barat, Bambang Pramudito, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan kawasan longsor berada di tepi sungai dan merupakan area rawa dengan jenis tanah kembung tanah yang menyusut saat kering dan mudah bergeser.
“Turunnya permukaan air menyebabkan pengikisan tanah dan memicu pergerakan. Kondisi tanah cukup rawan,” jelas Bambang saat ditemui di lokasi kejadian.
Ia menambahkan BPBD telah berkoordinasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mempercepat penanganan darurat. Saat ini, tenda sementara sudah dipasang untuk menampung warga terdampak.
Pantauan di lapangan menunjukkan beberapa warga mulai memindahkan barang-barang berharga mereka. Kekhawatiran akan longsor susulan membuat sebagian dari mereka mengungsi secara mandiri dengan bantuan petugas BPBD.
Akibat longsor ini, akses jalan menuju permukiman warga di bagian ilir kampung terputus total. Kondisi tersebut menyulitkan distribusi logistik dan mobilitas warga di sekitar lokasi.
BPBD Kutai Barat mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, khususnya yang tinggal di tepi sungai, lereng, atau kawasan rawan longsor, terutama saat musim hujan.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R