KUTAI BARAT – Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar) bersama Penghimpunan Pariset Indonesia Yogyakarta melaksanakan panen padi hasil kaji terap dan uji kesuburan lahan di Rapak Oros, Kampung Linggang Amer, Kecamatan Linggang Bigung, Selasa (14/1/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan kaji terap tingkat Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan dan kampung yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian.
Sekretaris Dinas Pertanian Kubar, Sukorilawan, mengungkapkan hasil panen padi di Rapak Oros menunjukkan perkembangan positif meskipun ada tantangan seperti serangan hama walang sangit dan burung.
“Anakan dan polong padi terlihat cukup banyak, tetapi kami belum bisa memastikan hasil panen per hektar karena belum dilakukan ubinan. Dukungan masyarakat setempat sangat penting untuk keberhasilan budidaya ini,” jelas Sukorilawan, Kamis (16/1/2025).
Dalam proses kaji terap ini, Sukorilawan menyoroti pentingnya pengawasan harian sejak masa tanam hingga panen untuk menentukan varietas padi terbaik yang sesuai dengan kondisi tanah setempat.
“Tanah di Rapak Oros memiliki pH yang rendah, sehingga diperlukan perlakuan khusus, termasuk pengapuran dalam jumlah besar. Namun, varietas seperti Inpara dan IPB 3S mampu beradaptasi dengan baik,” tambahnya.
Varietas unggul seperti Inpara dengan masa tanam 85-90 hari dan IPB 3S yang lebih singkat, hanya 75 hari, dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Sukorilawan berharap Rapak Oros dapat menjadi salah satu sentra ketahanan pangan di Kutai Barat, mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan di tahun-tahun mendatang.
“Dengan pengelolaan yang baik, kaji terap ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas padi di wilayah Kutai Barat, sekaligus menjadi langkah strategis dalam menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan,” tutupnya.
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R