spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Jambore Pemuda dan Pangan Lokal 2025 Resmi Dibuka di Kutai Barat, Dorong Pemuda Jaga Ketahanan Pangan

KUTAI BARAT – Pemerintah Kabupaten Kutai Barat secara resmi membuka kegiatan Jambore Pemuda dan Pangan Lokal Tahun 2025, Kamis siang (24/7/2025), di Lamin Adat RT 003, Kampung Melapeh Lama, Kecamatan Linggang Bigung.

Acara yang dihadiri sekitar 150 peserta ini menjadi wadah kolaboratif antara pemuda, pelaku usaha, petani, serta pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis kearifan lokal.

Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh nasional dan daerah, di antaranya Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Wakil Bupati Kutai Barat Nanang Adriani, Sekda Ayonius, Ketua TP-PKK Maria Christina Mozes Edwin, Dandim 0912/Kubar Letkol Inf Doni Fransisco, dan perwakilan Polres, camat, kepala kampung, serta tokoh adat.

Kegiatan dibuka secara simbolis oleh Bupati Kutai Barat melalui pemukulan gong. Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa jambore ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap pangan lokal, yang kian tergerus oleh konsumsi pangan homogen dari luar.

Baca Juga:   Kapospol Linggang Bigung Hadiri Musyawarah Desa Bahas RPTA 2025 di Kampung Linggang Tutung

“Di Kampung Linggang Melapeh saja terdapat lebih dari 30 jenis padi lokal, 49 jenis sayuran, dan belasan spesies ikan lokal. Ini kekayaan luar biasa yang harus dijaga dan dikembangkan,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, menyebut bahwa pangan adalah isu strategis yang harus mendapat perhatian generasi muda, terlebih dalam konteks ketahanan nasional.

“Jambore seperti ini tidak hanya penting bagi Kutai Barat, tetapi layak direplikasi di seluruh Indonesia sebagai bagian dari gerakan nasional ketahanan budaya dan pangan,” ujarnya.

Dandim 0912/Kubar Letkol Inf Doni Fransisco dalam sambutannya menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Ia mendorong pemuda untuk mengambil peran aktif, bukan hanya menjadi penonton di tengah perubahan global.

“Pemuda adalah garda terdepan. Mereka harus menjadi pelaku utama pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan potensi pangan lokal,” tegasnya.

Letkol Doni juga menekankan bahwa TNI siap mendukung kegiatan yang menyentuh langsung aspek ketahanan wilayah, termasuk pembangunan berkelanjutan berbasis budaya dan sumber daya lokal.

Baca Juga:   Malam Syukuran: Bupati dan Wakil Bupati Kutai Barat Serukan Kebersamaan untuk Kemajuan Daerah.

Kegiatan jambore ini menjadi sarana edukasi, inovasi, dan penguatan jaringan antar-pemuda serta pelaku pangan lokal. Harapannya, dari kegiatan ini akan lahir produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional serta memperkuat identitas pangan daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R

BERITA POPULER