spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Festival Melayu Gemeoh 2025 Jadi Momentum Pererat Silaturahmi Warga Melak

SENDAWAR – Ketua Panitia Festival Melayu Gemeoh 2025, Sadli, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia serta masyarakat yang telah bekerja keras dan berpartisipasi dalam menyukseskan pelaksanaan festival budaya tahunan tersebut.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan warga yang telah memberikan dukungan, sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik,” ujar Sadli dalam sambutannya saat pembukaan Festival Melayu Gemeoh 2025 di panggung utama Karang Temu, Kantor Kecamatan Melak, Selasa pagi (11/11/2025) pukul 09.00 Wita.

Sadli menegaskan, Festival Melayu Gemeoh bukan sekadar perayaan budaya, melainkan momentum penting untuk mempererat kebersamaan masyarakat sekaligus mendukung program peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kutai Barat.

“Festival ini menjadi kesempatan untuk merayakan sekaligus merenungkan perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama. Mari kita jadikan momentum ini sebagai pengingat untuk mempererat tali silaturahmi antar suku dan budaya, serta menumbuhkan semangat gotong royong membangun Kecamatan Melak agar lebih maju, sejahtera, dan harmonis,” katanya.

Lebih lanjut, Sadli menyebutkan bahwa Festival Melayu Gemeoh menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana memperkenalkan kearifan budaya lokal melalui berbagai lomba dan pertunjukan seni, baik tradisional maupun modern.

Baca Juga:   Diikuti 29 Finalis, Dinas Pariwisata Kubar Gelar Pemilihan Monaq Ringgeng Sendawar Tahun 2024

Rangkaian kegiatan festival yang berlangsung selama sepekan, mulai 11 hingga 17 November 2025, diisi dengan beragam kegiatan seperti tari kolosal, kirab budaya, lelang Jajak Bahari, menyumpit, pentas seni tarian daerah, lomba bulu tangkis, belogo, begazing, ketinting (ces), jalan santai, senam sehat, hingga hiburan rakyat.

Selain itu, juga akan digelar lomba sepeda santai, lari 5K, kobar bejagur, serta hiburan musik dari band I’m Coffee Group, dan acara puncak berupa makan bekerobok serta becolet pupur basah sebagai simbol kebersamaan masyarakat Melak.

Sadli menjelaskan, kegiatan festival diikuti oleh dua kelurahan dan empat kampung, serta melibatkan partisipasi masyarakat dari seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Barat.

Sumber pendanaan festival, menurut Sadli, berasal dari:

  • DPA Dinas Pariwisata Kutai Barat Tahun 2025 sebesar Rp50 juta,
  • Dana pokir anggota DPRD Kutai Barat H. Sopiansyah sebesar Rp100 juta,
  • Dana pokir anggota DPRD Kutai Barat Sadli sebesar Rp250 juta,
  • Serta sumbangan pihak lain yang tidak mengikat.

“Semoga seluruh kegiatan dalam Festival Melayu Gemeoh ini dapat memberikan manfaat dan kegembiraan bagi kita semua. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung,” tutup Sadli.

Baca Juga:   Kodim 0912/Kutai Barat Kerahkan 150 Personel Amankan PSU Pilkada di Mahakam Ulu

Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R

BERITA POPULER