KUTAI BARAT – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-200 Kecamatan Melak yang akan digelar pada 7–14 November 2025, Pemerintah Kecamatan Melak bersama panitia pelaksana menggelar rapat pemantapan dan penyusunan kepanitiaan di Aula Lantai II Kantor Camat Melak, Sabtu pagi (4/10/2025).
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Camat Melak, Asrin Surianto, serta dibuka oleh Ketua Panitia Festival Gemeoh 2025, Sadli, yang juga anggota DPRD Kutai Barat dari Fraksi Gerindra. Hadir pula Ellyson selaku penasehat panitia festival, bersama seluruh unsur kepanitiaan.
Dalam arahannya, Sadli menjelaskan bahwa pembentukan panitia didasarkan pada Surat Keputusan Nomor 500/13/5/3/414/Kec.MLK/IX/2025 yang ditetapkan pada 18 September 2025. Panitia yang terbentuk, katanya, dinilai memiliki kapasitas untuk melaksanakan rangkaian kegiatan Festival Gemeoh.
“Festival Gemeoh tahun ini akan memeriahkan peringatan 200 tahun berdirinya Kecamatan Melak. Kegiatannya meliputi kirab budaya, pentas seni, olahraga modern, kuliner Nusantara, lomba bahari seperti bejagur, menyumpit, perahu naga, ces/ketinting, begazing, belogo, hingga lomba tari tradisional dan busana daerah,” ujar Sadli yang akrab disapa Alex.
Sementara itu, Camat Melak Asrin Surianto menyampaikan bahwa rapat kali ini merupakan langkah awal untuk menyempurnakan kepanitiaan dan menyusun draf anggaran kegiatan.
“Pertama, kita melengkapi personel panitia yang masih kurang. Kedua, menyusun draf anggaran sebagai dasar pelaksanaan. Ketiga, menentukan jenis lomba, dan terakhir menetapkan jadwal kegiatan Festival Gemeoh 2025,” terang Asrin.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang sudah berlangsung empat kali. Sumber pembiayaan berasal dari APBD Kutai Barat, aspirasi anggota DPRD, serta partisipasi masyarakat secara tidak mengikat.
“Festival ini bentuk apresiasi masyarakat Melak terhadap sejarah berdirinya kota yang kini genap berusia dua abad,” ujar Asrin.
Festival Gemeoh 2025 rencananya akan digelar di tiga lokasi utama: halaman Kantor Camat Melak, Panggung Tambak Malang, dan UPTD Pelabuhan Melak.
Halaman Kantor Camat akan digunakan untuk pembukaan, penutupan, lomba Bejagur, dan pameran.
Panggung Tambak Malang difungsikan untuk pentas seni.
UPTD Pelabuhan Melak menjadi lokasi perlombaan perahu naga dan ces/ketinting.
Asrin menambahkan, pembukaan festival akan menggabungkan adat Kutai dengan seremoni nasional, menghadirkan Bupati Kutai Barat serta perwakilan Kesultanan Tenggarong.
“Pembukaan akan dimeriahkan dengan Tari Krosal dan kirab budaya dari seluruh paguyuban di Kecamatan Melak. Kami juga mengundang tokoh masyarakat dari empat kampung dan dua kelurahan,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Kutai Barat untuk hadir dan berpartisipasi. “Kegiatan ini bersifat terbuka. Kami mengundang seluruh warga untuk ikut serta mengisi dan memeriahkan berbagai lomba,” tutup Asrin.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R





