spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Data Terintegrasi, Indonesia Maju: BPS Tekankan Pentingnya Standarisasi dan Interoperabilitas

BALIKPAPAN – Pemerintah Indonesia memandang pentingnya data yang terintegrasi dan berkualitas sebagai fondasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan. Dalam Satu Data Summit 2024 yang digelar di Hotel Novotel, Balikpapan, Kamis (7/11), Inspektur Badan Pusat Statistik (BPS), Dadang Hardiawan, menyampaikan bahwa interoperabilitas data menjadi kunci penting dalam upaya mencapai Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Menurut Dadang, tata kelola pemerintahan yang baik harus ditopang oleh data yang valid dan terintegrasi, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah. Data yang kuat dan terstandardisasi tidak hanya mendukung pengambilan keputusan yang tepat, tetapi juga memastikan keberlanjutan pembangunan di seluruh sektor.

“Data yang dihasilkan secara berkualitas menjadi sumber utama bagi perencanaan dan evaluasi kebijakan di berbagai tingkatan pemerintahan. Interoperabilitas memungkinkan data dari berbagai instansi dan sektor saling terhubung, menciptakan satu ekosistem data nasional yang andal,” ungkap Dadang saat berbicara di hadapan peserta summit.

Dadang menjelaskan bahwa meskipun setiap instansi menghasilkan data statistik, tidak semua data tersebut memenuhi standar statistik resmi negara. Data dapat diakui sebagai statistik resmi hanya jika memenuhi sepuluh prinsip dasar statistik yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kolaborasi antara Badan Pusat Statistik (BPS), pemerintah daerah, dan berbagai instansi lainnya untuk mencapai data yang memenuhi standar nasional.

Baca Juga:   Rutan Kelas II B Tanah Grogot Bolehkan Caleg Kampanye ke WBP

“Saya yakin Satu Data Indonesia (SDI) sudah terbentuk di masing-masing daerah. Dengan adanya standar yang jelas, data dari berbagai sektor dapat saling melengkapi dan mendukung tujuan pembangunan nasional,” tambah Dadang.

Dadang menuturkan bahwa tidak hanya data statistik yang penting, tetapi data geospasial juga memiliki peran besar dalam pembangunan yang berkelanjutan. Keduanya, menurutnya, membutuhkan standar yang konsisten dalam pengelolaan data dan prosesnya agar dapat terintegrasi secara efektif.

Satu Data Indonesia (SDI) dan Sistem Statistik Nasional juga saling melengkapi dengan memperkuat koordinasi pengelolaan data nasional. Sinergi antara data statistik dan geospasial akan menjadi landasan penting bagi penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran.

Dalam penerapan Satu Data Indonesia, interoperabilitas data menjadi prioritas agar data yang dihasilkan dapat diakses dan dimanfaatkan secara luas. Dadang menekankan bahwa setiap data yang dihasilkan harus mengikuti prinsip interoperabilitas, disimpan dalam format terbuka, dan dapat diakses melalui sistem elektronik, sehingga konsistensi data dapat terjaga.

“Integrasi data ini menjadi semakin penting karena memungkinkan berbagai pihak untuk berbagi dan menggunakan data yang sama, sehingga tata kelola data lebih efisien dan efektif,” jelas Dadang.

Baca Juga:   DLH Paser Serahkan 10 Kendaraan Pengangkut Sampah untuk 3 Desa

Ia berharap Satu Data Summit 2024 dapat memperkuat kolaborasi antara instansi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem data nasional yang terstandarisasi dan saling terhubung. Dengan adanya interoperabilitas data yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan tata kelola data yang mendukung pembangunan berkelanjutan di semua sektor. (diskominfokaltim/adv)

Editor: Agus S

BERITA POPULER