KUTAI BARAT – Pemerintah Kecamatan Melak menggelar acara silaturahmi dalam rangka merayakan Hari Raya Iduladha 1446 H sekaligus sebagai bentuk syukur atas sejumlah capaian kinerja Kecamatan Melak periode 2024–2025. Kegiatan tersebut berlangsung di lantai dua Kantor Camat Melak, Selasa (10/6/2025), pukul 10.10 Wita.
Acara ini dihadiri oleh Plt. Asisten III Setdakab Kutai Barat, Kamius Junaidi, yang hadir mewakili Bupati Frederick Edwin, serta sejumlah tokoh penting seperti Camat Penyinggahan Gusti Muhammad Padli, unsur Muspika Kecamatan Melak, para petinggi dan lurah, kepala adat, ketua BPK kampung, tokoh agama, masyarakat, serta pegawai Kantor Kecamatan Melak.
Camat Melak, H. Asrin Surianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa silaturahmi ini menjadi ajang refleksi dan wujud rasa syukur atas kebersamaan dan kerja keras seluruh elemen masyarakat.
“Kurang lebih dua tahun kami menjalankan roda pemerintahan bersama seluruh stakeholder di Kecamatan Melak. Kesuksesan dan keberhasilan yang kita raih adalah milik bersama, dan patut kita syukuri,” ucap Asrin.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh kampung dan kelurahan yang telah memberikan dukungan hingga berbagai prestasi dapat diraih. Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi alasan kuat untuk menggelar syukuran dan mempererat kebersamaan antarwarga.
Asrin juga memaparkan bahwa Kecamatan Melak merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Kutai Barat, mencapai 16.884 jiwa berdasarkan sensus tahun 2022. Dengan dinamika masyarakat yang beragam, dari petani hingga pejabat, Camat menekankan pentingnya sinergi semua pihak.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan kabar gembira terkait dukungan dana dari anggota DPRD Kutai Barat, H. Sopiansyah, dari Fraksi PAN. Bantuan tersebut mencakup Rp100 juta untuk mendukung kegiatan Gemeyoh, Selain itu, Rp150 juta untuk pelaksanaan MTQ yang akan datang di Kecamatan Penyinggahan.
Asrin turut melaporkan keuangan hasil kegiatan masyarakat, termasuk sisa dana panitia Festival Ramadan 2025 sebesar Rp5 juta dari total pemasukan Rp52 juta, serta sisa dana kegiatan MTQ di Kecamatan Long Iram sebesar Rp839 ribu dari total bantuan Rp68 juta.
“Transparansi ini penting agar masyarakat tahu bahwa apa yang dikumpulkan atas nama mereka, kami pertanggungjawabkan kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Camat juga menegaskan komitmen untuk mendukung penuh kegiatan keagamaan dan budaya, seperti perayaan Natal dan Hari Bakti, serta agenda Gemeyoh ke-4 yang direncanakan akan menampilkan seni tradisional seperti berijo, kuda lumping, dan tingkilan.
Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan moril dan anggaran dari Pemerintah Daerah. Kecamatan Melak, lanjutnya, menerima alokasi anggaran tertinggi se-Kutai Barat, rata-rata mencapai Rp15 miliar per tahun.
Namun demikian, sebagian besar dana tersebut digunakan untuk belanja pegawai. Rinciannya Rp9,8 miliar untuk gaji PNS, Rp3,8 miliar untuk gaji TKK. Sisanya Rp600–700 juta untuk belanja operasional lainnya.
Asrin juga menyinggung tentang beban kerja camat yang ditetapkan dalam SK Bupati Tahun 2018 sebanyak 288 tugas, namun hingga kini belum disertai dengan dukungan anggaran.
“Melak tak bisa dibangun sendiri. Kami butuh dukungan dari semua elemen, mulai dari tokoh agama, adat, politik, hingga seluruh masyarakat. Bersama, kita wujudkan Melak yang lebih maju,” tutupnya.
Reporter: Ichal
Editor: Agus S