KUTAI BARAT – Stand pameran Kabupaten Mahakam Ulu pada ajang Pekan Daerah (PEDA) ke-XI Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kalimantan Timur 2025 di Taman Budaya Sendawar (TBS), Kutai Barat, menarik perhatian banyak pengunjung, khususnya keluarga.
Produk pertanian unggulan seperti beras Padi Gunung khas Mahakam Ulu, dengan merek Abung dan Mayas, menjadi primadona pengunjung. Tak hanya beras, pengunjung juga antusias membeli keripik singkong (keripik jawaw), keripik pisang, serta kakao hasil olahan petani Mahulu.
“Di hari pertama dan kedua pembukaan ekspo, 300 kilogram beras Abung dan Mayas yang kami bawa habis terjual. Selanjutnya kami datangkan tambahan 600 kilogram, dan Alhamdulillah, semuanya juga laris,” ujar Petinggi Kampung Lutan, Kecamatan Long Hubung, Sukarni Jaya, saat ditemui di stand Mahulu, Selasa (24/6/2025) pukul 12.38 Wita.
Beras Abung dan Mayas dijual dalam kemasan 5 kilogram dengan harga Rp125 ribu. Menurut Sukarni, beras ini memiliki aroma khas dan berasal dari hasil pertanian masyarakat Kampung Lutan dan Kampung Data Bilang, Kecamatan Long Hubung.
Ia menambahkan, para petugas penjaga stand juga menjelaskan kepada setiap pembeli mengenai asal-usul, proses tanam, dan pengolahan beras Abung dan Mayas, sehingga pembeli mengetahui nilai budaya dan kualitas dari produk lokal Mahulu.
“Beras Abung dan Mayas ini berbeda dari beras lain karena memiliki wangi khas. Petugas kami juga aktif menyampaikan proses tanam hingga pascapanennya,” jelasnya.
Stand Mahakam Ulu di TBS dijaga secara bergiliran dalam dua shift, yakni pagi hingga sore pukul 07.00–16.00 Wita, dan sore hingga malam pukul 16.00–24.00 Wita. Setiap shift terdiri dari empat petugas yang bertugas secara bergantian.
Kehadiran stand Mahulu dalam ajang ini tidak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga sarana memperkenalkan kekayaan pertanian berbasis kearifan lokal Mahakam Ulu kepada masyarakat luas.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R