SENDAWAR – Tokoh masyarakat Kabupaten Kutai Barat, Wilhelmus, meminta DPRD Kalimantan Timur untuk memperjuangkan pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di sejumlah titik yang dinilai rawan kecelakaan dan tindak kriminal. Titik tersebut di antaranya kawasan Gunung Punai, Simpang Juhan Asa, dan Simpang Asa yang hingga kini masih gelap saat malam hari.
Wilhelmus menilai, minimnya penerangan jalan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, terutama karena banyak kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi. Selain itu, lokasi tersebut juga dilaporkan warga kerap dimanfaatkan sebagai tempat transaksi narkoba.
“Kondisi jalan yang gelap sangat berbahaya, apalagi kendaraan roda dua dan roda empat yang lewat sering melaju kencang. Warga juga melaporkan adanya dugaan aktivitas transaksi narkoba di beberapa titik gelap itu,” ujar Wilhelmus dalam keterangan persnya di Kutai Barat, Minggu (16/11/2025).
Ia menegaskan bahwa keberadaan PJU sangat penting untuk meningkatkan keamanan, keselamatan pengguna jalan, serta mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat pada malam hari. Namun, hingga usia Kabupaten Kutai Barat yang memasuki 26 tahun, kebutuhan PJU di beberapa ruas jalan tersebut belum juga terealisasi oleh instansi terkait.
Wilhelmus, yang juga Pembina Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Pelopor Lalu Lintas serta Duta Narkoba di Bumi Sendawar, mendorong anggota DPRD Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Barat–Mahakam Ulu untuk menyampaikan aspirasi masyarakat ini dan memperjuangkannya hingga terealisasi.
“Harapan kami, wakil rakyat di DPRD Kaltim dapil Kubar–Mahulu bisa memperjuangkan pemasangan PJU melalui instansi terkait. Aspirasi masyarakat pengguna jalan ini harus menjadi perhatian karena menyangkut keselamatan bersama,” tegasnya.
Menurutnya, sejak ruas jalan nasional tersebut selesai diaspal pada 2021, arus kendaraan meningkat signifikan, sehingga keberadaan PJU menjadi kebutuhan mendesak.
Pewarta : Ichal
Editor : Nicha R





