spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Pertama di Tanah Air, Paser Terapkan Kurikulum Merdeka 100%

PASER – Kabupaten Paser jadi daerah pertama di Indonesia yang menerapkan 100% pembelajaran Kurikulum Merdeka, gagasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Ukiran prestasi ini terungkap usai penyerahan program satu guru satu laptop sebanyak 1.443 unit dan bantuan seragam sekolah untuk SD (baju putih merah dan pramuka) sebanyak 6.461 murid, dan SMP (baju putih biru dan pramuka) sebanyak 3.951 pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Paser M Yunus Syam menerangkan, masa pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tiga tahun membuat peserta didik di semua jenjang satuan pendidikan mengalami learning loss, atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa.

Peserta didik merasa terlalu lama belajar di rumah. Mengatasi hal itu, Kemendikbudristek memberikan tiga opsi pemberlakuan kurikulum di satuan pendidikan, yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan), dan Kurikulum Prototipe.

Tetapi untuk opsi ketiga, yaitu Kurikulum Prototipe hanya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah penggerak karena mendapatkan dana BOS kinerja dari Kemendikbudristek.

Selanjutnya, jelas Yunus, pada 11 Februari 2022 edisi 15 seri webinar Kemendikbudristek, Kurikulum Prototipe diberi nama Kurikulum Merdeka. Selain diterapkan oleh sekolah penggerak, kurikulum ini bisa diterapkan oleh satuan pendidikan secara mandiri.

Baca Juga:   Gencarkan Gernas BBI, UMKM di Paser Terapkan Digital Marketing

“Ada tiga pola yang ditawarkan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka kepada satuan pendidikan secara mandiri, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi,” kata Yunus.

Kabupaten Paser, lanjut dia, akhirnya merumuskan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pola mandiri. Semua satuan pendidikan di Paser menerapkan Kurikulum Merdeka melalui jalur mandiri dengan pola mandiri berubah.

Yunus menjelaskan, keputusan ini dengan memerhatikan beberapa pertimbangan. Pertama, Kurikulum Merdeka merupakan suatu upaya dari pemerintah untuk melakukan pemulihan pembelajaran setelah masa pandemi Covid-19 yang mengakibatkan learning loss. Kedua, pola kurikulum merdeka jalur mandiri yang dipilih adalah jalur mandiri berubah.

Diketahui, pola mandiri berubah artinya satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan modul dan bahan ajar yang telah disediakan oleh Kemendibudristek di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

“Tenaga pendidik tinggal mengunduh di PMM sehingga tenaga pendidik tidak lagi direpotkan oleh penyusunan perangkat pembelajaran,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Paser Fahmi Fadli memuji keberhasilan Disdikbud Paser yang dinobatkan oleh Kemendikbudristek sebagai kabupaten pertama dan satu-satunya di Indonesia, yang telah menerapkan 100% Kurikulum Merdeka.

Baca Juga:   Pasar Senaken Berbenah, Lapak Pedagang Liar Ditertibkan

“Saya sangat senang, bangga dan mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan segenap jajarannya atas upaya tersebut,” kata Fahmi. (bs)

BERITA POPULER