KUTAI BARAT — Banjir akibat luapan Sungai Mahakam dan Sungai Kedang Pahu merendam delapan kampung di wilayah Kecamatan Muara Lawa, Kutai Barat. Tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir menyebabkan debit air meningkat, merendam pemukiman warga serta sejumlah fasilitas umum.
Pantauan di lapangan menunjukkan ketinggian air bervariasi antara 1,5 hingga lebih dari 2 meter. Sejumlah titik di Jalan Trans Kaltim yang melintasi Muara Lawa juga mulai terendam, namun kendaraan masih dapat melintas meskipun arus air cukup deras.
“Antisipasi terus kami lakukan. Pemerintah Kecamatan bersama Pemerintah Kampung sedang menyiapkan hotline bantuan bagi warga yang tidak memiliki perahu, agar bisa tetap beraktivitas atau membeli kebutuhan pokok,” ujar Camat Muara Lawa, Edy Muhamdi, Kamis (17/4/2025).
Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, saat meninjau langsung lokasi banjir, menyatakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi. Ia mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama dalam menjaga keselamatan anak-anak dan kondisi kesehatan keluarga.
“Kami sudah menyiapkan posko-posko kesehatan di lokasi terdampak. Segera berobat jika mengalami gejala penyakit seperti diare, ISPA, atau gatal-gatal,” tegasnya.
Ia menambahkan, jika banjir terus meningkat, status saat ini yang masih siaga darurat akan dinaikkan menjadi tanggap darurat.
“Kami juga meminta warga yang rumahnya mulai terendam untuk segera mengungsi, terutama jika air mulai masuk ke dalam rumah panggung mereka,” katanya.
Menurut Bupati, warga terdampak berharap adanya bantuan sembako, air bersih, dan fasilitas transportasi seperti perahu untuk mengakses kebutuhan harian, termasuk LPG. Sejauh ini, sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing selama lantai rumah belum terendam.
Dalam kunjungannya, Bupati didampingi Kapolres Kutai Barat AKBP Boney Wahyu Wicaksono, Kasdim 0912 Mayor Inf Agung Pudhi Riyadi, Kepala BPBD Kutai Barat Bahtiar, Kapolsek, dan Danramil Muara Lawa. Rombongan juga menyalurkan bantuan sembako serta meninjau posko-posko kesehatan yang sudah didirikan.
Pewarta: Ichal
Editor: Nicha R