KUTAI BARAT – Warga Kampung Suakong dan Kampung Dilang Puti, Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), sempat melakukan blokade puluhan truk angkutan Crude Palm Oil (CPO), kernel, serta truk pengangkut pupuk milik sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Aksi ini terjadi pada Rabu (29/1/2025) dan dipimpin oleh warga serta pemuda Karang Taruna sebagai bentuk protes atas kerusakan parah jalan Trans Kaltim-Kalteng akibat lalu lintas berat kendaraan perusahaan.
Merespons aksi ini, Wakil Ketua II DPRD Kubar bersama Ketua Komisi III, Oktovianus Jack, serta anggota Komisi I, Rosaliyen, yang berasal dari Dapil 3 Kubar, turun langsung untuk memfasilitasi mediasi antara warga dan perusahaan sawit yang beroperasi di Kecamatan Bentian Besar. Mediasi berlangsung pada Minggu (2/2/2025) di Lamin Adat Bentian Besar.
Dalam mediasi tersebut, pihak perusahaan sepakat untuk memperbaiki jalan rusak sebelum kembali melanjutkan operasional angkutan berat.
“Sesuai kesepakatan, sebelum jalan selesai diperbaiki, alat berat, truk CPO, truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS), pupuk, dan kernel sementara dihentikan. Tidak boleh ada aktivitas pengangkutan sebelum kondisi jalan benar-benar layak,” ujar Rosaliyen, Anggota Komisi I DPRD Kubar, saat dikonfirmasi pada Selasa (4/2/2025).
Ia menegaskan perusahaan harus memenuhi janji mereka sesuai kesepakatan yang telah dituangkan dalam berita acara saat mediasi.

“Pihak perusahaan berjanji menyediakan satu unit excavator, satu unit grader, satu unit compact, serta beberapa truk pengangkut batu untuk perbaikan jalan. Walaupun belum terealisasi, kita berharap perusahaan bisa menepati janji mereka,” tambahnya.
Rosaliyen, yang juga merupakan politisi Partai Golkar, menyebut tidak ada batas waktu yang ditentukan dalam kesepakatan untuk perbaikan jalan. Namun, perusahaan berjanji akan segera menyelesaikan perbaikan demi kelancaran aktivitas masyarakat dan operasional mereka sendiri.
Sedikitnya ada delapan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kecamatan Bentian Besar, dan hampir seluruh kampung di kecamatan tersebut terdampak oleh kerusakan jalan nasional akibat lalu lintas angkutan sawit.
Warga berharap perusahaan benar-benar komitmen terhadap kesepakatan tersebut agar kondisi jalan segera membaik dan tidak lagi menghambat aktivitas warga setempat.
Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R