KUTAI BARAT – Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Barat, Alkatib, menyampaikan bahwa olahraga menyumpit adalah salah satu cabang olahraga tradisional yang berasal dari suku Dayak, khususnya di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Olahraga ini dulunya digunakan sebagai alat berburu, namun kini berkembang menjadi kegiatan olahraga yang dipertandingkan.
Kegiatan menyumpit yang diselenggarakan pada hari ini diberi nama “Dari Kami Untuk Kami” dan diikuti oleh berbagai komunitas olahraga menyumpit di Kutai Barat. Alkatib menjelaskan bahwa komunitas menyumpit tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kelurahan Melak Ulu di Kecamatan Melak, Kampung Melapeh di Kecamatan Linggang Bigung, Kampung Keay di Kecamatan Damai, Kampung Sekolaq Darat di Kecamatan Sekolaq Darat, serta di Dispora sendiri.
“Di Kutai Barat ini ada beberapa komunitas menyumpit yang tersebar di sejumlah kecamatan, dan kami ingin mempererat kebersamaan di antara mereka,” ujar Alkatib saat ditemui di arena latihan menyumpit di halaman Kantor Camat Melak, Minggu (2/2/2025) pukul 13.07 Wita.
Latihan bersama ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan masing-masing anggota komunitas, baik dalam hal kemampuan individu maupun spesialisasi di nomor tertentu yang akan dipertandingkan.
“Tujuan utama kami adalah untuk mempererat silaturahmi dan memastikan komunitas ini terus berkembang,” tambah Alkatib.
Ia berharap kedepannya ada lebih banyak keterlibatan dari pemerintah dan masyarakat, baik dari kalangan pelajar maupun dewasa.
“Di event-event nasional, ada kategori untuk pelajar dan dewasa, sehingga kita perlu mempersiapkan diri dari sekarang,” ungkapnya.
Pada latihan bersama ini, komunitas menyumpit Melak bertindak sebagai tuan rumah sekaligus penggagas kegiatan, diikuti oleh komunitas-komunitas lain seperti Melapeh dan Margo Singo Keay. Alkatib menjelaskan bahwa jarak antara papan sasaran dan garis tempat berdiri saat menyumpit berkisar antara 20-30 meter, dan pada latihan ini jarak yang digunakan adalah 20-25 meter.
“Harapan kami, olahraga tradisional menyumpit ini bisa terus dilestarikan dan semakin banyak masyarakat yang ikut serta, sehingga kita bisa bangga dengan budaya asli daerah kita,” pungkasnya.
Pewarta :Ichal
Editor : Nicha R