KUTAI BARAT – Pasangan nomor urut dua, H. Achmad Syaiful dan Jainudin (AHJI), yang diusung Partai Golkar, mengakui kekalahan mereka dalam Pilkada Kutai Barat (Kubar) 2024. Dalam pernyataannya, Haji Acong–sapaan akrab Achmad Syaiful, secara kesatria memberikan ucapan selamat kepada pasangan Frederick Edwin dan H. Nanang Adriani (FENA) yang unggul dalam hitung cepat dengan perolehan 41 persen suara.
“Ikhtiar telah kita lakukan. Namun Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, belum mengizinkan saya dan pak Jai (@jaylondong) untuk jadi pemimpin Kubar. Saya meyakini, rencana dan keputusan Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, selalu benar dan selalu lebih baik dari rencana manusia,” tulis Haji Acong melalui media sosial Facebook, Jumat (29/11/2024).
“Secara kesatria dan dengan lapang dada, saya Ahmad Syaiful bersama Jainuddin (@ahjikubar) menerima kekalahan kami di Pilkada Kutai Barat ini,” sambungnya.
Haji Acong juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim pemenangan AHJI, relawan, dan pendukung yang telah berjuang bersama. Ia berharap perjuangan tersebut dapat menjadi landasan untuk terus memajukan Kubar.
Meski kalah di Pilkada 2024 ini. Acong mengaku tetap tetap mengabdikan hidupnya untuk ikut memajukan Kutai Barat.
“Saya juga mohon maaf apabila bila dalam keseharian saya selama masa kampanye ini, ada tutur kata dan prilaku yang kurang berkenan dihati semua warga Kubar. Semua kekurangan tentunya dari saya pribadi, tetapi jika ada yang baik, tentunya semua dari Allah SWT. Tuhan yang Maha Kuasa. Akhir kata, semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Terima kasih,” pungkasnya.
Sebelumnya pasangan FENA telah mendeklarasikan kemenangan mereka usai unggul dalam hitung cepat Quick Count.
Calon bupati nomor urut satu ini, Frederick Edwin mengaku berdasarkan quick count lembaga survei maupun hasil real count yang direkap berdasarkan C-Hasil Pilkada, pasangan FENA berada di urutan pertama dengan 41 persen. Sedangkan pasangan nomor urut dua AHJI, 31 persen dan DIAMOND, 28 persen.
Namun perolehan suara tersebut merupakan hasil sementara, bukan hasil Pilkada resmi dari KPU. “Kita tunggu hasil resmi KPU dan kita kawal sampai pelantikan,” ujar Frederick Edwin saat konferensi pers di Sekretariat PDI Perjuangan Kubar, Jalan Sendawar Raya, kecamatan Barong Tongkok, Rabu (27/11/2024) malam.
Meski demikian Edwin tetap meminta semua warga Kubar untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta tidak boleh saling menghujat di media sosial.
“Saat ini kita adalah satu, tidak ada lagi pendukung 01, 02 atau 03. Kita semua adalah satu kesatuan warga Kutai Barat. Saya harap tidak ada lagi yang saling menjatuhkan, saling ejek atau saling hina di media sosial. Saya sudah memaafkan mereka yang selama ini menjelekkan saya,” tegas putra bungsu mantan Bupati Kubar dua periode, Ismail Thomas.
Pewarta: Ichal
Editor : Nicha R